Friday, January 30, 2015

Pilihan

Aku memilih untuk memaafkannya
Lalu mendadak hatiku tenang
Seperti aliran sungai yang berkelok sedikit
Namun airnya mengalir tenang

Aku memilih untuk memaafkannya
Lalu mendadak hilang beban di dada
Sesak yang kadang muncul
Sedikit demi sedikit mulai menipis

Aku memilih untuk memaafkannya
Meski dia mungkin selamanya
Tak akan memaafkanku
Meski aku tak tau apa salahku

Aku memilih untuk memaafkannya
Setelah hampir satu tahun lamanya
Dirinya memutuskan tak lagi menyapa
Dan lebih memilih untuk menghindar

Aku memilih untuk memaafkannya
Setelah lelah mencari tau
Apa sebabnya mengacuhkanku
Dan tak mau menjawab pertanyaanku

Aku memilih untuk memaafkannya
Setelah lelah bertanya "kenapa"
Namun tak pernah ada jawabnya
Dari dirinya

Aku memilih untuk memaafkannya
Aku memilih untuk menaikkan harga diriku
Aku memilih untuk menyayangi diriku
Aku memilih untuk menjadi "orang asing" bagi dirinya

Aku memilih untuk memaafkannya
Membiarkan segala tingkahnya
Tak mencoba memahaminya
Hanya membiarkannya saja

Aku memilih untuk memaafkannya
Aku ingin hatiku lega
Aku ingin merasa lega
Dengan atau tanpa penjelasannya

Aku memilih untuk memaafkannya
Karena aku ingin bahagia
Dan aku bisa bahagia
Jika hatiku mengijinkan

*Puisi gak jelas tentang sebuah perasaan :D
*Terinspirasi dari buku "Kurangkul Diriku Demi Merangkul Bahagiaku" oleh Toge Aprilianto
*Saat kawanmu berubah menjadi aneh

No comments:

Post a Comment