Wednesday, January 7, 2015

asap rokok

ah
aku selalu kesal jika berurusan dengan orang yang merokok yang dengan semena mena merokok di ruang ber ac ini. Di kantor.
Aku selalu kesal dengan mereka yang tak memedulikan kenyamanan dan kesehatan orang lain. Aku tak peduli jika mereka merokok, ASALKAN tidak ditempat umum. Pake ruangan khusus merokok lah..dan silakan hirup sepuasnya asap rokok anda itu.

well, kekesalan ini mungkin salad satu tanda bahwa aku perlu rekreasi hati. Bahwa jika ada perlakuan orang lain yang bisa membuat kita kesal, itu artinya ada yang salah dengan diri kita. Karena itu selalu tentang diri kita sendiri. Ya ampun...jika hal itu masuk dalam mata kuliah, entah kapan aku bisa lulus..

Aku tadi memang berteriak. Ya, berteriak pada orang itu. Dia bukan karyawan kantor. Dia penjual entah apa. Dia penjual yang entah bagaimana bisa keluar masuk dengan aman nyaman, padahal kami banyak yang merasa risih dengan banyaknya penjual/orang asing keluar masuk ruangan kami. Ironis dengan kenyataan bahwa pimpinan tertinggi telah menempatkan 86 marinir di kantor ini demi menjaga keamanan kantor. Ah, senyatanya para penjual itu masih dengan gampangnya keluar masuk ruangan kami.

Ada sedikit penyesalan dari diriku. Sedikit? Tentu saja. Itu cukup kok. Aku cukup menyesal karena berteriak pada orang itu tadi karena rokoknya cukup mengganggu. Aku berteriak karena dia tak juga menyadari bahwa aku dari tadi mengibas-ngibas kertas untuk menghalau asap rokoknya.

Tapi lain kali, aku akan mencoba bersikap secara elegan dalam menegur orang.

No comments:

Post a Comment