hidup adalah perjuangan

mengukir hari yang terus dijalani
menghias harapan dengan segala usaha
mengucap doa untuk menyemangati
maju terus mengalahkan rintangan yang menyela

Kangkung

Semakin lebar daunmu menghijau
Susunan tangkai kokoh terpaku
Senyumku tulus padamu
Seiring suburnya engkau

Betapa baik yang Maha Kuasa
Memberi rejeki kehidupan
Butir air hujan menyiraminya
Mencukupi setiap kebutuhan

mawar putih

selalu menyenangkan dan begitu menenangkan

ketika mendapat bunga darimu

sungguh bahagia tak terperikan

kala mencium wangi bunga itu

serangkai mawar putih selalu menjadi pilihanmu

serius kau berikan padaku

sejak bunga pertama dahulu

sampai sekarang juga tetap bunga indah itu

dan akupun semakin merindumu

dalam ramai maupun sepiku

duniaku terpusat pada dirimu

damai aku kala mendengar suaramu

terima kasih atas kiriman bunga ini

aku akan sabar sampai saat kita berjumpa lagi

tak akan lama lagi

aku bisa memelukmu lagi

nagih utang juga butuh kesabaran

mengaku malu kala itu
tapi mana niat baikmu
malah mundur kala aku maju
tolak baca pesanku

bagaimanapun juga itu kewajibanmu
tolong segera lunaskan
bukannya berkelit melulu
tunda terus hingga berbulan bulan

hujan

Mendung, hujan, dan hatiku tau-tau merana

Mengapa hati tak belajar rasional saja

Meyakini bahwa hujan itu berkah adanya

Menikmati tiap tetesnya saat melintasi udara

Bukan jenis hujan yang deras

Biasa saja rintiknya

Bahkan terasa begitu pelan dan lemas

Bumi seolah dibelai olehnya

Namun kenapa hatiku pilu

Nuansa mendung memang kerap seperti sembilu

Niat untuk menikmati hujan laksana lagu

Nampaknya tertunda dulu

belajar cukup

segala hal selalu punya porsi yang sesuai
sedih pun senang, selalu perlu untuk berhenti
sebab hidup perlu dilanjutkan lagi
selama belum ada putusan oleh Sang Illahi